![]() |
Foto y joko Tirtono sh yang menemukan via |
Temuan ini terjadi secara tidak sengaja pada Rabu siang, 10 April 2025, ketika Joko Tirtono, S.H., yang akrab disapa Jack Lawyer, sedang makan siang di warung tersebut. Jack adalah tokoh dari Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Jawa Tengah yang tengah berada di Jambi untuk urusan hukum.
Anak Kecil Jadi Tulang Punggung, Di Mana Negara?
Via, yang mengaku hanya sempat sekolah sampai kelas 2 SD, menceritakan bahwa setiap hari dirinya berjualan kemplang dari pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore dengan penghasilan sekitar Rp30.000 hingga Rp50.000 per hari. Ia mengatakan bahwa orang tuanya juga berjualan kemplang dan tidak mampu membiayai sekolah.
![]() |
Foto : via ketika Ditemukan y joko Tirtono sh dan diwawancara |
"Saya suka jualan, bisa bantu orang tua, tapi saya juga mau sekolah lagi. Tapi gak ada biaya,” ujar Via polos namun menyentuh hati.
Pelanggaran Terhadap Hak Anak
Jack Lawyer menyayangkan kondisi ini dan menegaskan bahwa kasus seperti ini adalah pelanggaran nyata terhadap hak anak yang telah dijamin oleh negara. Ia merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar, yang menyebut bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan minimal sampai tingkat menengah, dan biayanya ditanggung oleh pemerintah.
“Ini bukan hanya miris, tapi memalukan bagi pemerintah. Di tengah gencarnya promosi program pendidikan gratis, masih ada anak seperti Via yang terlantar haknya. Di mana peran Dinas Pendidikan Jambi? Apa mereka tutup mata?” tegas Jack kepada awak media,
Panggilan untuk Bupati dan Gubernur Jambi
Jack menyerukan agar Bupati dan Gubernur Jambi turun langsung menindaklanjuti kasus ini. Ia menilai, seharusnya sudah ada anggaran pendidikan khusus untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu.
“Via ini hanyalah satu dari banyak anak di luar sana yang mungkin mengalami hal serupa. Pemerintah tidak bisa hanya bangga dengan angka statistik, tapi harus hadir nyata di tengah rakyat kecil,” pungkasnya.
Fenomena ini membuka mata publik bahwa kemiskinan dan ketimpangan masih menjadi penghalang utama anak-anak Indonesia untuk mendapatkan hak dasarnya, yaitu pendidikan. KompasX.com menyerukan kepada instansi terkait agar tidak tinggal diam, dan segera memulihkan hak Via untuk kembali ke sekolah.
Anak bukan tulang punggung ekonomi, mereka adalah generasi masa depan. Saat satu anak kehilangan masa depan karena abai negara, kita semua harus merasa bersalah.
Laporan : Jhon