Foto : ST Burhanuddin jaksa Agung Ri |
Dalam ceramahnya, Jaksa Agung memperkenalkan konsep karakter PRIMA sebagai fondasi utama yang harus dimiliki oleh seorang jaksa. PRIMA yang berarti Profesional, Responsif, berIntegritas, berMoral, dan Andal adalah nilai-nilai yang diyakini dapat mencetak jaksa yang unggul dan berwibawa.
Membangun Jaksa Berkarakter PRIMA
Profesional, kata Jaksa Agung, adalah kemampuan teknis hukum yang mumpuni serta komitmen untuk bekerja sesuai aturan. Jaksa juga dituntut Responsif, peka terhadap kebutuhan masyarakat, dan siap beradaptasi dengan perkembangan hukum.
“Tanpa integritas, seorang jaksa kehilangan kepercayaan publik. Kejujuran adalah harga mati,” ujar Jaksa Agung tegas. Ia juga mengingatkan pentingnya moralitas dalam setiap tindakan, yang harus mengutamakan etika dan kepentingan masyarakat. Terakhir, seorang jaksa harus andal, menjadi sosok yang dapat diandalkan untuk menjaga keadilan tanpa kompromi.
“PRIMA bukan hanya akronim, tetapi jiwa yang harus tertanam dalam diri setiap jaksa. Ini adalah fondasi untuk menjadi penjaga keadilan yang sejati,” lanjutnya.
Capaian yang Harus Dijaga
Ceramah itu juga menyinggung keberhasilan Kejaksaan yang menjadi lembaga penegak hukum dengan tingkat kepercayaan masyarakat tertinggi, mencapai 74,7%.
Jaksa Agung mengingatkan bahwa capaian tersebut adalah amanah yang harus dipertahankan. “Kepercayaan publik adalah aset terbesar. Jangan pernah kita sia-siakan dengan perilaku yang melanggar etika,” katanya.
Tantangan Penegakan Hukum Masa Depan
Jaksa Agung menyadari bahwa dinamika hukum di Indonesia akan semakin kompleks, dengan tantangan seperti kejahatan digital, pencucian uang lintas negara, hingga korupsi struktural. Oleh karena itu, para jaksa di masa depan dituntut tidak hanya menguasai hukum, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan kemampuan adaptasi yang tinggi.
“Menjadi jaksa adalah panggilan hidup, bukan sekadar profesi. Ini adalah tugas untuk menjaga keadilan dan martabat hukum bagi seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya penuh semangat.
Adab dan Etika: Kunci Jaksa Paripurna
Menutup ceramahnya, Jaksa Agung memberikan pesan moral mendalam kepada calon jaksa. “Kecerdasan tanpa adab adalah bencana. Jadilah jaksa yang beradab, karena dari situlah lahir kepercayaan dan kewibawaan. Jangan pernah lupakan bahwa tugas kita adalah melayani masyarakat.”
Ceramah ini menjadi momen penting yang tidak hanya memberikan arahan teknis, tetapi juga membakar semangat para calon jaksa untuk menjalankan tugas mulia mereka dengan penuh tanggung jawab dan integritas. PRIMA bukan sekadar konsep, tetapi panggilan untuk membangun penegak hukum yang dapat menjadi teladan bagi bangsa.
(Penulis: Bayu A)